1. Sebelum
kita membahas Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen, sebaiknya terlebih
dahulu kita harus mengetahui apa itu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen.
Akuntansi
keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta
pemerintah. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal, Dengan
demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi
melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu
SAK. Sedangkan
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer
atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan
lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Berbeda
dengan Informasi Akuntansi keuangan, Informasi Akuntansi manajemen adalah:
•
Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi
sedangkan informasi Akuntansi keuangan
dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para
pemegang saham;
•
Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan
publik;
•
memandang ke depan, bukan sejarah;
•
Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan sistem
informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan.
Berdasarkan
hal tersebut banyak sekali hal-hal atau Etika Profesi yang harus diperhatikan
dan dipatuhi oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses penginformasian Manajemen,
serta dapat menghindari hal-hal yang dapat merugikan Manajemen demi tercapainya
tujuan yang diinginkan, adapun hal-hal tersebut antara lain
2. Competence,
Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant
a.
Competance (Kompetensi)
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Mempertahankan
tingkat yang sesuai kompetensi profesional oleh pembangunan berkelanjutan
pengetahuan dan keterampilan.
Lakukan
tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis.
Menyiapkan
laporan lengkap dan jelas dan rekomendasi setelah analisis yang tepat informasi
yang relevan dan dapat diandalkan
b.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Menahan
diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka
kecuali bila diizinkan, kecuali hukum wajib untuk melakukannya.
Menginformasikan
bawahan yang sesuai mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan
kerahasiaan
Menahan
diri dari menggunakan atau muncul untuk menggunakan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik
secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
c.
Integrity (Kejujuran)
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Hindari
konflik aktual atau kepentingan dan menyarankan semua pihak yang tepat dari
setiap potensi konflik.
Menahan
diri dari terlibat dalam kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka
untuk menjalankan tugasnya secara etis.
Menolak
hadiah, bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk
mempengaruhi tindakan mereka.
Menahan
diri dari aktivitas salah satu atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan
organisasi yang sah dan etis.
Mengenali
dan dan berkomunikasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan
menghalangi penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu
kegiatan.
Mengkomunikasikan
informasi yang tidak menguntungkan serta menguntungkan dan penilaian
profesional atau pendapat.
Menahan
diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan
profesi.
d.
Objectivity (Objekivitas)
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Mengkomunikasikan
informasi secara adil dan obyektif
Mengungkapkan
penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi
pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang
disampaikan.
3. Etika
Profesional Akuntan Manajemen
Kebiasaaan beretika adalah sangat penting dalam
menjalankan perekonomian kita telah memicu berbagai perubahan peraturan dan
permintaan perundang-undangan baru. Dalam perekonomian yang baru, digital, dan
berbasis kepercayaan, kepentingan sangat dijunjung tinggi. Kejujuran
perusahaan, yang diwujudkan dalam merek dan reputasi, meningkatkan kepercayaan
pelanggan, karyawan dan investor. Pengalaman menunjukkan bahwa aset semacam ini
harus dibangun lama dan penuh pengorbanan, namun cepat dapat hilang dalam
sekejap, dan jika hilang, maka kehilangan segalanya. Akhirnya, untuk kebaikan
semua orang termasuk perusahaan pencetak laba adalah sangat penting untuk
menjalankan bisnis dalam kerangka etika yang membangun dan menjaga kepercayaan.
Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of Management
Accountant – IMA) di Amerika Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut
Standar Kode Etik untuk Praktisi Akuntan Manajemen dan Manajemen Keuangan
(Standards of Ethical Conduct for Practitioners of Management Accounting and
Financial Management).
4. Etika Dalam Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang
mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi
dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pihak, yaitu pihak internal dan eksternal. Oleh karena tujuan
akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi kepada pihak yang
berkepentingan, maka laporan keuangan harus bersifat umum sehingga dapat
diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dimaksud
harus mampu menunjukkan keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Laporan keuangan tersebut harus mampu memberikan
suatu rangkaian historis informasi dari sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban-kewajiban perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan
perubahan terhadap sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban tersebut, yang
dinyatakan secara kuantitatif dengan satuan mata uang.
Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
a) Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara
integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
b) Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan
karakterisitk kualitatif laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan,
materialitas, keandalan (penyajian yang jujur, substansi mengungguli bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan), dapat diperbandingkan, kendala
informasi yang relevan dan handal (tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan
manfaat, keseimbangan di antara karakterisitk kualitatif), serta penyajian yang
wajar.
5. Tanggung
jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas dibandingkan
tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam
mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan
memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian
sasaran.
Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi
historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara
terbaik untuk bertindak.
Pengendalian, menjamin integritas informasi
finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya,
memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang
diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
Menjamin pertanggungjawaban sumber,
mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut
dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan
pengukuran prestasi manajemen.
Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam
proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan
eksternal.